Yogyakarta


Yogyakarta memiliki panorama alam yang indah. Hamparan sawah nan hijau menyelimuti daerah pinggiran dengan Gunung Merapi tampak sebagai latar belakangnya. Pantai-pantai yang masih alami dengan mudah ditemukan di sebelah selatan Jogja.



Lereng Merapi

Parangtritis Parangkusumo





Masyarakat di sini hidup dalam damai dan memiliki keramahan yang khas. Atmosfir seni begitu terasa di Yogyakarta. Malioboro, yang merupakan urat nadi Yogyakarta, dibanjiri barang kerajinan dari segenap penjuru. Musisi jalanan pun selalu siap menghibur pengunjung warung lesehan.





Lesehan

Objek wisata yang menarik di Yogyakarta: Malioboro, Kebun Binatang Gembiraloka, Istana Air Taman Sari, Monumen Jogja Kembali, Museum Keraton Yogyakarta, Museum Sonobudoyo, Lereng Merapi, Kaliurang, Pantai Parangtritis, Pantai Baron, Pantai Samas, Goa Selarong, Candi Prambanan, Candi Kalasan, dan Kraton Ratu Boko. Sekitar 40 km dari barat laut Yogyakarta terdapat Candi Borobudur, yang ditetapkan pada tahun 1991 sebagai Warisan Dunia UNESCO. Yogyakarta terkenal dengan makanan yang enak, murah, bergizi sekaligus membuat kangen orang-orang yang pernah singgah atau berdomisili di kota ini.

Keraton Pagelaran

Goa Selarong

Kebun Binatang Gembira Loka

Candi Borobudur

Istana Taman Sari

Candi Prambanan

Monumen Yogya Kembali

Angkringan (berasal dari bahasa Jawa ' Angkring ' yang berarti duduk santai) adalah sebuah gerobag dorong yang menjual berbagai macam makanan dan minuman yang biasa terdapat di setiap pinggir ruas jalan di Yogyakarta. Gerobag angkringan biasa ditutupi dengan kain terpal plastik dan bisa memuat sekitar 8 orang pembeli. Beroperasi mulai sore hari, ia mengandalkan penerangan tradisional yaitu senthir, dan juga dibantu oleh terangnya lampu jalan. Makanan yang dijual meliputi nasi kucing, gorengan, sate usus (ayam), sate telor puyuh, kripik dan lain-lain. Minuman yang dijualpun beraneka macam seperti teh, jeruk, kopi, tape, wedang jahe dan susu. Semua dijual dengan harga yang sangat terjangkau. Meski harganya murah, namun konsumen warung ini sangat bervariasi. Mulai dari tukang becak, tukang bangunan, pegawai kantor, mahasiswa, seniman, bahkan hingga pejabat dan eksekutif. Antar pembeli dan penjual sering terlihat mengobrol dengan santai dalam suasana penuh kekeluargaan.

Gerobak Angkringan

Suasana Angkringan

Menu Angkringan


Jogja identik dengan Gudeg, tidak hanya makan di tempat, gudeg juga dapat dibawa sebagai buah tangan bagi orang yang berwisata ke Jogja. Pada dasarnya gudeg ada 2 jenis yaitu gudeg kering dan gudeg basah. Gudeg kering tidak berkuah karena dimasak hingga airnya "asat" sedangkan gudeg basah masih menyisakan kuah di sayurnya. Nah, buat yang suka gudeg kering harus coba warung Gudeg Yu Djum. Bumbunya memang luar biasa, Daging ayamnya empuk dan rasa manisnya benar-benar meresap samapi ke dalam daging. Alamatnya di Jalan Wijilan.






Transportasi ke Yogyakarta dapat menggunakan kereta api dari Jakarta, Bandung atau Surabaya, pemberangkatan dan kedatangan kereta api (KA) kelas eksekutif dan bisnis dilayani Stasiun Yogyakarta, juga dikenal sebagai Stasiun Tugu sedangkan KA kelas ekonomi dilayani di Stasiun Lempuyangan. Ada pula kereta api komuter cepat dengan Surakarta yang bernama Pramek. bis yang hampir tersedia dari semua kota di Pulau Jawa, datang dan berangkat dari Terminal Giwangan. Yogyakarta juga mempunyai Bandar Udara Adi Sutjipto yang melayani penerbang domestik maupun internasional.

Stasiun Tugu

No comments:

Post a Comment