Athena

Athena atau Atena adalah ibukota negara Yunani. Dalam bahasa Yunani Modern (bahasa Dhimotiki) kota ini disebut Athina atau Αθήνα, sedangkan dalam bahasa Yunani Kuno dan bahasa Katharevousa disebut Ἀθῆναι "Athēnai", bentuk jamak dari Ἀθήνη-"Athēnē", nama Yunani Dewi Athena.

Kota ini berpenduduk sekitar 700.000 jiwa namun bila dihitung dengan daerah metropolitannya, jumlah penduduknya adalah sekitar 3,5 juta jiwa. Athena juga menjadi pusat ekonomi, budaya, dan politik Yunani.

Athena juga sering disebut sebagai asal dari peradaban barat karena berbagai pencapaian kebudayaannya pada abad ke-4 dan ke-5 dan membuatnya kaya akan berbagai bangunan, monumen, dan karya seni kuno. Salah satu yang paling terkenal adalah Akropolis yang menjadi salah satu bukti seni Yunani klasik.

Parthenon (Yunani Kuno) adalah kuil Yunani yang dibangun untuk dewi Athena, pelindung Athena pada abad ke-5 SM. Parthenon dianggap sebagai simbol Yunani Kuno dan demokrasi Athena, dan merupakan salah satu monumen budaya terbesar dunia.



Setelah Acropolis, ada satu tempat lain yang sama sekali tidak boleh dilewatkan ketika berada di Athena. Itulah Plaka! Kawasan pejalan kaki ini dipenuhin oleh warna lokal yang sangat menarik. Hampir di setiap langkah kaki, sudut jalan, belokan, kita menemukan berbagai kejutan. Ada gereja tua, bangunan bergaya neo klasik, reruntuhan jaman dulu, dll. Kawasan di kaki bukit Acropolis ini dipenuhin ratusan taverna, cafetaria, toko dan juga taman dan pohon-pohon yang teduh. Maka biarpun temperatur Athena mencapai 38º C, kita tetap menemukan keteduhan di Plaka.



Plaka sangat ideal untuk menikmati makan siang di taverna dengan menu kalamari goreng (sangat populer di Yunani), salad, french fries dan es krim. Jika ingin bersantai lebih lama, sekalian coba secangkir ‘Ice Frappe’ yang sangat nikmat. Kopi seolah identik dengan gaya hidup orang Yunani dan ‘Ice Frappe’ adalah salah satu minuman yang paling populer. Warna kopinya berlapis – paling bawah berwarna coklat tua, di tengahnya coklat muda dan paling atas berupa lapisan busa tebal berwarna putih. Frappe ini biasanya dihidangkan dalam gelas tinggi. Bagi turis mancanegara, Plaka bukan hanya tempat ‘kongkow’ paling keren di Athena, tapi juga tempat berbelanja dengan ‘harga miring’ tentu saja. Segala macam kebutuhan turis, mulai dari souvenir sampai berbagai baju kelas butik maupun kelas Mangga Dua (Jakarta) ada di sini. Karena sangat menyenangkan, berapa lamapun berada di Plaka, rasanya waktu berlari terlalu cepat.



Menjelang sore, Plaka tentu saja semakin menarik, khususnya di cafe-cafe yang bertebaran di situ. Kursi-kursi cafe dipenuhin pengunjung yang asyik menyeruput kopi. Tapi kalau waktu Anda terbatas di Athena, ada baiknya segera beringsut meninggalkan Plaka dan menuju Syntagma Square (Constitution Square) – alun-alun paling populer di Athena. Dari Plaka, kita bisa saja berjalan kaki ke Syntagma, tapi karena sudah berada di sisi lain dari Plaka, yang lebih dekat ke Monastiraki Square, maka kami memutuskan naik Metro (Athens Urban Transport) saja. Tarif antar kedua stasiun ini hanya € 0.80.

Tepat di atas stasiun Syntagma berdiri Gedung Parlemen dan “Tomb of the Unknown Soldier”. Di depan bangunan ‘Makam Tentara Tanpa Nama’ inilah yang selalu menjadi perhatian dan bidikan kamera pengunjung. Apa pasal? Ya, setiap jam 5 sore, kita bisa menyaksikan prosesi pergantian pasukan penjaga – biasa disebut Evzones. Upacara militer yang menjadi tontonan ratusan turis setiap hari, bukan saja karena prosesinya yang menarik, tapi juga karena seragam mereka yang sangat unik. Setelah upacara, para turis secara bergantian minta berpose dengan anggota penjaga yang keren. Biarpun mereka sedikitpun tidak memberikan senyum, tapi toh mereka juga tampaknya tidak menolak berpose bersama turis. Sekalipun dalam posisi tetap tegak dan tanpa senyum! :)

No comments:

Post a Comment